Skip to main content

Makan Spesial Setiap Hari Meski di Rumah Aja

Hai Moms …Apa kabar? Gimana nih kegiatannya selama di rumah aja? Atau, ada yang udah kerja dari kantor? Jangan lupa tetap jaga prokes ya. Cuci tangan, jaga jarak dan kenakan masker.

Sementara buat yang masih stay di rumah, kita toss yuks Mom!

Setahun di rumah aja, hampir bisa dipastikan bikin stress. Setidaknya itulah yang saya rasakan. Kegiatan cuma bolak-balik dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Sejauh mata memandang, yang kelihatan antara kucing atau aquarium. Pengen banget pergi piknik, minimal ngemall atau berenang. Tapi mau gimana lagi, pendemic belum selesai. Jalan-jalan sesuka hati bukanlah pilihan bijak untuk saat ini. Apalagi jika anak-anak masih kecil, memiliki komorbid atau tinggal bersama orangtua yang sudah lanjut usia. Selain menjaga kesehatan pribadi, penting juga untuk menjaga kesehatan keluarga tercinta.

Salah satu yang bikin bosan bagi keluarga saya adalah makan di rumah. Maklum, kemampuan memasak saya bukanlah tahap expert. Biasanya setidaknya 1-2 kali dalan sebulan, kami sekeluarga makan di luar. Nggak perlu yang mewah, sekadar warung tenda di pinggir jalan, jika terlihat bersih (dan enak), kami juga suka. Yang penting kan kebersamaannya. Menyantap hidangan yang berbeda dengan masakan sehari-hari sambil saling bertukar cerita dengan anak-anak, adalah priceless moment.

Hingga akhirnya saya mendapatkan info tentang Halofudi di IG. 'Mau makan enak? Ada di sini,' begitu caption perdananya. Hmm ... beneran, nih?


Saya lalu meng-klik URL yang ada di bio IG-nya. Dan, voila ... terpampang menu-menu yang sanggup bikin saya mendadak lapar saat itu juga! Ada Garlic Parmesan Chicken Wings, Chicken Picatta, Chicken Lollipop, Blackpapper Beef, Yakiniku Beef, Fish Fillet with Lemon Sauce, Kale Pumpkin Salad dan masih banyak lainnya.

Wait, ini makanan matang yang tinggal ngunyah kah? Dikirim dari Jakarta? Wah, sampai rumah saya Bogor udah dingin, dong! Mana enak kalau di-recook?

Saya nyaris batal pesan. Syukurlah masih kepikiran untuk minta info lengkap via DM. Eh, miminnya fast respon dong. Dijelaskan bahwa ini adalah makanan yang hanya butuh pengolahan beberapa menit saja sebelum disantap.

Ok, akhirnya saya pesan Garlic Parmesan Chicken Wings dan Yakiniku Beef. Sistemnya Pre Order 1-2 hari. Waktu itu saya sih 2 hari, mungkin karena udah malam. It's ok. Sistem seperti ini bikin yakin bahwa bahan-bahan yang dipakai fresh.

Dan dua hari kemudian, malem harinya pesanan saya pun tiba, dikirim dengan ekspedisi same day delivery yang tarifnya nggak bikin kantong bolong, tentunya. Yeay!

Packaging-nya bagus lho. Dibungkus dengan plastik kedap udara, disertai dengan beberapa buah es batu untuk memastikan makanan frozen dalam waktu lebih lama. Dan yes, Jakarta-Bogor mah aman. Makanannya masih separuh beku.

Besoknya, saya mencoba mempraktekkan masakannya. Konsep masak ngga ribet yang dijanjikannya terbukti, lho! Bahkan anak sulung saya yang baru kelas 5 SD aja bisa mengolah Yakiniku Beef-nya dengan hasil anti gagal.


Beef Yakiniku ala Halofudi, cooked by little chef Gaza

Kalau masih bingung mesti digoreng pakai minyak atau sekadar dioseng, cara memasaknya bisa dilihat dengan men-scan barcode yang ada di kemasan makanan. Nanti akan masuk ke link yang menampilkan tips mengolah makanannya. That easy!

Jadi sekarang gak usah pusing mikir mau masak apa kalau lagi kehabisan ide menyajikan hidangan sehat dan lezat buat keluarga tercinta. Halofudi siap meraciknya untuk kita. Tinggal klik site-nya, pilih menu yang diinginkan, lalu order!

Halofudi juga menjamin bahwa semua masakan racikannya bebas MSG. Jadi insyaaAllah aman terutama untuk anak-anak dan orang yang alergi terhadap penyedap. Meski nggak pakai MSG, tapi kelezatannya nggak perlu diragukan lagi, lho. Halofudi nggak pelit dalam pemakaian rempah, jadi citarasa tetap terjaga.

Oya, sekarang Halofudi udah bisa kirim makanan dengan aman ke seluruh Jabodetabek, Bandung, Semarang, Jogja, Surabaya dan Malang juga lho!

Jadi, solusi makan sehari-hari, jika tak sempat masak, ingin memangkas waktu menyiangi bahan makanan dan meracik bumbu, atau sekadar ingin merasakan sensasi makanan ala resto sambil tetap di rumah aja ... Halofudi solusinya. Psst, harganya juga nggak bikin tongpes seketika, lho. Mulai dari 20 ribuan aja!

Now everyone can cook with Halofudi recipes.

Salam hangat,
Pritha Khalida

 


Comments

Popular posts from this blog

Remagogi

Setelah ikut segala kuliah mulai dari Psy Perkembangan dan Pendidikan Islami (dg Brothering sbg salah satu materinya), Seminar dan Coaching #InspirePsychology sampai #Remagogi ... Saya melihat ke samping, anak sulung saya di jelang usia balighnya. Sudah Aqil? Belum rasanya, tapi insya Allah tak terlalu jauh. Kadang dia childish, tapi adakalanya pemikirannya out of the box masya Allah. Pilihan sikap yang diambil saat menghadapi masalah tanpa kehadiran saya di sampingnya, beberapa kali bikin saya salut. Sesuatu yang bahkan nggak terpikir oleh saya sebagai ibunya. Salah satunya adalah ketika dia dan temannya nyasar saat lagi sepedahan. Siang bolong, gak bawa uang, haus banget. Temennya berulangkali istirahat dan bilang capek tapi gak tau harus gimana. Si sulung datang ke satu warung, mencoba minta minum. Nggak dikasih, karena tampang dan bajunya nggak macam seseorang yang perlu dikasih sedekah kata pemilik warung. Sejenak dia diam. Lalu memutuskan ke masjid. "Ngapain lu?

Berhenti Menyalahkan Gen-Z, Lakukan Perbaikan

Viral video yang menyatakan para pengusaha ogah, bahkan trauma menerima #GenZ bekerja di perusahaannya. Alasannya, Gen-Z ini generasi yang attitude-nya negatif : 1. Lebay 2. Tidak Realistis baik dalam bekerja maupun menetapkan dan mencapai target 3. Tidak mau disalahkan 4. Merasa jadi semacam 'pusat dunia', kalau ada masalah orang lain yang salah/toxic  5. Mudah putus asa, daya juang rendah Really? Pertama-tama mari samakan persepsi. Berdasarkan data BPS, Gen-Z adalah generasi yang lahir sekitar 1997-2012. Sumber lain ada yg menyatakan lbh awal 1 tahun. Tapi ya udahlah anggap aja pertengahan era 90an sampai akhir 2010. Lahir di era pesatnya perkembangan teknologi digital, membuat mereka memiliki karakteristik unik, seperti keterampilan digital yang kuat, kreativitas, serta keinginan untuk berkolaborasi dan berkontribusi pada masyarakat. Keren kan? Tapi bagai dua sisi mata uang, kelebihan selalu disertai dengan kekurangan. Karena tumbuh dengan segala kemudahan teknologi, yang ap

Resesi

  Kemarin saya silaturahim ke kantor salah satu mitra developer Khadeeja Property di Depok. Berdua aja sama anak gadis, saya putuskan naik KRL dan ojek. Turun di Stasiun Pondok Cina. Rasanya baru kali ini deh saya turun di situ. Beberapa kali ke Depok, kalau nggak Stasiun Depok Baru, Depok Lama ya UI.  Orang yang terbiasa stay di sekitaran stasiun pasti jeli ngeliat kalo tatapan saya waspada bangetvliat kanan-kiri, khas orang baru. Kayanya seperti inilah tatapan seorang driver ojol yang mangkal di dekat stasiun. Saat saya jalan ke pangkalan ojol, karena seperti biasa nggak boleh naik tepat di stasiunnya, seorang driver berseragam hijau menghampiri. "Ummi, sudah dapat ojek?" Sopan ia bertanya. "Belum, baru mau pesan." "Sama saya aja ya, Ummi?" "Oh boleh, bisa langsung di-pick di aplikasi ya?" "Enggak Ummi, gak usah pake aplikasi. Coba klik di situ aja alamatnya, nanti ngikut situ ongkosnya." Alarm saya mulai bunyi, be careful, gak ada bu