Skip to main content

Melejitkan Omzet Bisnis dengan Asus Expertbook B7 Flip


Work From Home adalah frasa yang sudah akrab di telinga kita selama 2,5 tahun ini. Ya, sejak pandemi lah. Saat satu demi satu perusahaan memilih kebijakan ini demi memutus rantai penyebaran virus Covid-19. 

Efek yang paling terasa dengan adanya WFH (yang dibarengi  SFH, School From Home) adalah meningkatnya kebutuhan akan gadget yang mumpuni sekaligus sinyal dengan kecepatan maksimal. Apalagi untuk pekerjaan yang harus mengirimkan data dalam ukuran besar, segalanya harus serba sat set sat set, bukan begitu? 


Contoh sederhana bisa dilihat dalam keseharian saya, yang menjalankan bisnis agency marketing property syariah. Jika dihitung-hitung, minus masa off saat pandemi, kurang lebih 4 tahun sudah saya menekuni bisnis ini. Sebagian besar prosesnya dikerjakan secara online, dari rumah dan mana saja saya berada. Selebihnya offline jika ada launching project baru, survey ke lapangan. 

Meski online, tapi prosesnya tak tetap saja tak mudah. Sebagai owner dengan bisnis yang masih merintis, saya bersama team masih bahu-membahu mengerjakan berbagai job desc yang ada. Mulai dari kontak dengan developer, menerima bahan mentah iklan dan mengelolanya menjadi content yang siap pakai secara digital, memposting di media sosial dan marketplace sampai follow up konsumen.


Oh ya jangan lupa, ada juga proses recruitment dan edukasi marketing yang full dilaksanakan secara online baik via zoom meeting maupun pemberian materi melalui email dan WA/Telegram. 

Proses sepanjang itu, pastinya membutuhkan gadget canggih, sinyal kuat dan kuota yang unlimited, bukan? 

Tapi apakah poin-poin di atas udah cukup? Belum! Adakalanya saat online, malah sibuk nyari WiFi jika ternyata ada kendala tethering dari ponsel, hiks! 

Panik gak? Panik gak? Ya panik laah ...
Apalagi kalau pas janjian ketemu konsumen untuk presentasi project. Pasalnya, ini nggak bisa dilakukan via ponsel. Bisa sih, tapi kurang efektif. Mereka biasanya butuh melihat foto dan video secara detail via media yang lebih besar. Foto dan video dengan resolusi tinggi pun akan lebih jernih terlihat saat disampaikan memakai laptop. Solusi darurat biasanya berpindah lokasi, cari cafe yang menyediakan WiFi atau working space. Repot deh! 

Ada yang relate? 

Nah, kedepannya insya Allah masalah kaya gini gak bakalan terjadi lagi, nih! Kehadiran seri terbaru Asus, yaitu Expertbook B7 Flip akan menyelesaikan masalah ini tanpa masalah. 

Gimana caranya? 
Let's check it out ... 


Asus Expertbook B7 Flip (B7402) diklaim sebagai laptop bisnis pertama di Indonesia yang mendukung konektivitas 5G! Artinya, laptop besutan terbaru Asus ini memiliki slot simcard yang bisa dipakai untuk online kapan dan di mana saja secara langsung, asalkan memiliki kuota yang cukup. 

Jimmy Lin, sebagai Asus Regional Director Southeast Asia mengungkapkan bahwa seri Expertbook ini sejak pendahulunya memang dirancang sebagai laptop yang memiliki konsep productivity and mobility as priority. Yang terbaru, tampil dengan fitur konektivitas 5G menyempurnakan visinya. Asus Expertbook B7 Flip hadir sebagai pioneer laptop pada era 5G di Indonesia. 


Expertbook B7 Flip hadir dengan modem 4G dan 5G yang terintegrasi, sehingga dapat langsung terhubung dengan jaringan seluler tanpa perangkat perantara. Tentu saja ini akan meningkatkan produktivitas kerja, yang kelak akan meningkatkan performa dan insya Allah berimbas pada melejitnya omzet!

Selain itu, Laptop Bisnis ASUS ExpertBook B7 Flip (B7402) digadang-gadang sudah diperkuat oleh prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphics. Sehingga performa yang dihasilkan oleh laptop ini cukup optimal.


Tak hanya memfasilitasi penggunanya untuk bisa produktif bekerja kapan dan dari mana saja alias WFE (Work From Everywhere), Asus Expertbook B7 Flip juga hadir dengan desain convertible yang fleksibel untuk berbagai penggunaan. Plus body yang ramping dan ringan, sehingga memudahkan untuk dibawa kemana-mana. Nyaris bagai laptop ponsel! 

Ramping dan ringan tapi lemah, buat apa?
Big No! Meski tipis, laptop ini dijamin tangguh. Karena ia mengantongi sertifikat lolos uji ketahanan berstandar mikiter AS (MIL STD-810H).

Nggak cuma itu, Expertbook B7 Flip juga dilengkapi dengan fitur khusus untuk meningkatkan durabilitas penggunaannya seperti keyboard yang tahan terhadap tumpahan air, hingga port yang dibekali dengan rangka konstruksi khusus agar tidak mudah rusak. Cocok nih buat kita yang suka meeting di cafe. Karena adakalanya minuman yang tersedia, nggak sengaja tersenggol. Ya nggak? 


Nggak berhenti sampai di situ, Asus Expertbook B7 Flip juga rupanya diinstall dengan hardware terkini yang sangat efisien dalam hal konsumsi daya. Ditambah dengan opsi pengisian daya yang fleksibel melalui port Thunderbolt 4 USB Type-C. 

So, what are you waiting for, guys? Asus Expertbook B7 Flip is gonna be the best notebook to increase your productivity and insya Allah gain more omzet!

Comments

Popular posts from this blog

Remagogi

Setelah ikut segala kuliah mulai dari Psy Perkembangan dan Pendidikan Islami (dg Brothering sbg salah satu materinya), Seminar dan Coaching #InspirePsychology sampai #Remagogi ... Saya melihat ke samping, anak sulung saya di jelang usia balighnya. Sudah Aqil? Belum rasanya, tapi insya Allah tak terlalu jauh. Kadang dia childish, tapi adakalanya pemikirannya out of the box masya Allah. Pilihan sikap yang diambil saat menghadapi masalah tanpa kehadiran saya di sampingnya, beberapa kali bikin saya salut. Sesuatu yang bahkan nggak terpikir oleh saya sebagai ibunya. Salah satunya adalah ketika dia dan temannya nyasar saat lagi sepedahan. Siang bolong, gak bawa uang, haus banget. Temennya berulangkali istirahat dan bilang capek tapi gak tau harus gimana. Si sulung datang ke satu warung, mencoba minta minum. Nggak dikasih, karena tampang dan bajunya nggak macam seseorang yang perlu dikasih sedekah kata pemilik warung. Sejenak dia diam. Lalu memutuskan ke masjid. "Ngapain lu?

Berhenti Menyalahkan Gen-Z, Lakukan Perbaikan

Viral video yang menyatakan para pengusaha ogah, bahkan trauma menerima #GenZ bekerja di perusahaannya. Alasannya, Gen-Z ini generasi yang attitude-nya negatif : 1. Lebay 2. Tidak Realistis baik dalam bekerja maupun menetapkan dan mencapai target 3. Tidak mau disalahkan 4. Merasa jadi semacam 'pusat dunia', kalau ada masalah orang lain yang salah/toxic  5. Mudah putus asa, daya juang rendah Really? Pertama-tama mari samakan persepsi. Berdasarkan data BPS, Gen-Z adalah generasi yang lahir sekitar 1997-2012. Sumber lain ada yg menyatakan lbh awal 1 tahun. Tapi ya udahlah anggap aja pertengahan era 90an sampai akhir 2010. Lahir di era pesatnya perkembangan teknologi digital, membuat mereka memiliki karakteristik unik, seperti keterampilan digital yang kuat, kreativitas, serta keinginan untuk berkolaborasi dan berkontribusi pada masyarakat. Keren kan? Tapi bagai dua sisi mata uang, kelebihan selalu disertai dengan kekurangan. Karena tumbuh dengan segala kemudahan teknologi, yang ap

Resesi

  Kemarin saya silaturahim ke kantor salah satu mitra developer Khadeeja Property di Depok. Berdua aja sama anak gadis, saya putuskan naik KRL dan ojek. Turun di Stasiun Pondok Cina. Rasanya baru kali ini deh saya turun di situ. Beberapa kali ke Depok, kalau nggak Stasiun Depok Baru, Depok Lama ya UI.  Orang yang terbiasa stay di sekitaran stasiun pasti jeli ngeliat kalo tatapan saya waspada bangetvliat kanan-kiri, khas orang baru. Kayanya seperti inilah tatapan seorang driver ojol yang mangkal di dekat stasiun. Saat saya jalan ke pangkalan ojol, karena seperti biasa nggak boleh naik tepat di stasiunnya, seorang driver berseragam hijau menghampiri. "Ummi, sudah dapat ojek?" Sopan ia bertanya. "Belum, baru mau pesan." "Sama saya aja ya, Ummi?" "Oh boleh, bisa langsung di-pick di aplikasi ya?" "Enggak Ummi, gak usah pake aplikasi. Coba klik di situ aja alamatnya, nanti ngikut situ ongkosnya." Alarm saya mulai bunyi, be careful, gak ada bu