"Bunda, di jaman Rasul ada sarung enggak?"
"Enggak tau kalau sarung, tapi kalau kain untuk shalat, ada."
"Mukena?"
"Bukan. Ingat gak kisah Tsa'labah yang miskin? Yang kalau abis sholat di masjid selalu buru-buru pulang? Sama Rasulullah trus ditegur, kenapa kaya orang muna fik aja, selesai shalat langsung pulang? Dzikir dulu kek, doa kek."
"Trus apa katanya?"
"Ternyata Tsa'labah buru-buru karena saking miskinnya. Dia cuma punya satu kain untuk shalat, yang pemakaiannya gantian sama isterinya. Jadi setelah dia selesai sholat di masjid, kainnya dipakai sholat sama isterinya."
"Miskin banget ya?"
"Iya, trus dia minta didoain supaya punya harta ke Rasulullah. Rasulullah awalnya keberatan, tapi didoain juga. Nah doanya dikabulkan Allah. Enggak lama Tsa'labah jadi orang kaya, dia jadi peternak yang sukses. Tapi hartanya bikin dia terlena, gak pernah lagi datang sholat jamaah ke masjid. Trus pas dimintain zakat, dia cuek aja. Sampai akhirnya Nabi bilang, 'Celakalah Tsa'labah ... Celakalah Tsa'labah."
Anak itu ngangguk-ngangguk.
Btw setelah ngobrol, saya browsing. Ternyata di masa Rasulullah, sarung itu ada.
Dari Ibn ‘Abbas RA, Nabi Saw bersabda: “Barangsiapa yang tidak memiliki izar (sarung) maka hendaklah ia mengenakan celana panjang, dan barangsiapa yang tidak memiliki sepasang sandal, maka hendaklah ia mengenakan sepasang khuf.”
Salam hangat,
Pritha Khalida 🌷
Source pic
https://bit.ly/3STh6yP
Comments
Post a Comment