Skip to main content

Untukmu Para Ibu Terbaik



Bu ...
Adakalanya lelah menghampiri
Setelah berjuang sepanjang hari
Menyiapkan asupan penuh gizi
Dan pakaian yang rapi dan wangi

Setelah semua kenyang dan rapi di penghujung hari, tiba masanya ...
Satu anak belajar matematika
Lainnya mengulang hafalan ayat yang berbeda
Eh masih pula ada pe er yang tersisa
Dan peralatan prakarya yang nyaris terlupa

Tak hanya perkara pe er dan tugas,
Adakalanya anak berkisah ...
Bu, pensilku diambil teman tak dikembalikan
Bu, aku dikatain gendut dan jelek
Bu, kotak makanku tadi tumpah
Bu, aku tak boleh ikut klub olahraga karena kurang tinggi

Atau bertanya hal yang agak rumit ...
Kenapa kita harus baik, sementara banyak orang yang gak baik bisa kaya raya?
Kenapa harus menutup aurat, sementara banyak yang tak lakukan tapi dipuja-puji?
Kenapa harus mandi sehari 2x, padahal demi bumi air katanya harus dihemat?

Sementara di otakmu, Bu ...
Ada sejumlah uang yang harus diatur agar cukup untuk segalanya,
hingga rezeki selanjutnya tiba
Ada daftar kegiatan yang harus diatur mana dulu agar tak ada yang tertinggal

Eh, ternyata juga ada ...
Sepotong impian pribadi yang bagaikan liliput melompat-lompat di barisan paling belakang, minta diperhatikan

Ia mungil, namun bercahaya terang sekali
Satu atau beberapa hal yang lama dipendam dalam kotak tua dengan kunci gembok rapat
Entah bagaimana caranya meloloskan diri

Ingin melanjutkan pendidikan
Membuka toko kue
Menulis buku
Atau menjelajah dunia

Cahayanya makin bersinar
Lompatannya makin tinggi
Getarnya perlahan mengencang mulai memorak-porandakan seluruh ruang di jiwa

Ibu, persimpangan di depan mata ...
Apakah akan mengembalikan potongan itu ke dalam kotak dan menambah timbunan di atasnya?
Menyambutnya dan meninggalkan mata-mata penuh binar yang riang berceloteh setiap harinya?
Atau?

Kusut ...
Engkau tak sanggup memilih
Karena janjimu akan bakti terhadap para amanah dari Sang Maha Pencipta
Namun di sisi lain, cahayamu meredup karena merasa kehilangan banyak kesempatan
Di saat yang sama, rasa bersalah perlahan tumbuh

Bu ...
Tak ada yang salah dengan impian
Tak juga keliru dengan apa yang telah kau lakukan
Semua berjalan sesuai skenario yang Allah berikan

Jika masih bingung,
Perkuat sinyalmu pada Dia yang Maha Pengasih dan Penyayang
Yang tak pernah menyia-nyiakan kebaikan hamba-Nya meski hanya sebiji sawi
Biarkan Dia yang mengatur sisa tugas hidupmu di dunia
Berjalanlah saja mengikuti alur yang Dia tetapkan dan ilhamkan melalui nurani

Bu,
Engkau yang terbaik bagi keluarga
Tanpa melihat apapun titel maupun jabatanmu
Tanpa perlu dibandingkan dengan yang lain
Tanpa tapi apapun

Salam hangat,
Pritha Khalida 🌷

Pic info sila wa.me/628179279177

Terimakasih untuk yang berkenan membagikan atau merekomendasikan pada sahabat dan kerabat. Semoga Allah ridhai kita ketemu di tanah suci

Comments

Popular posts from this blog

Remagogi

Setelah ikut segala kuliah mulai dari Psy Perkembangan dan Pendidikan Islami (dg Brothering sbg salah satu materinya), Seminar dan Coaching #InspirePsychology sampai #Remagogi ... Saya melihat ke samping, anak sulung saya di jelang usia balighnya. Sudah Aqil? Belum rasanya, tapi insya Allah tak terlalu jauh. Kadang dia childish, tapi adakalanya pemikirannya out of the box masya Allah. Pilihan sikap yang diambil saat menghadapi masalah tanpa kehadiran saya di sampingnya, beberapa kali bikin saya salut. Sesuatu yang bahkan nggak terpikir oleh saya sebagai ibunya. Salah satunya adalah ketika dia dan temannya nyasar saat lagi sepedahan. Siang bolong, gak bawa uang, haus banget. Temennya berulangkali istirahat dan bilang capek tapi gak tau harus gimana. Si sulung datang ke satu warung, mencoba minta minum. Nggak dikasih, karena tampang dan bajunya nggak macam seseorang yang perlu dikasih sedekah kata pemilik warung. Sejenak dia diam. Lalu memutuskan ke masjid. "Ngapain lu?

Berhenti Menyalahkan Gen-Z, Lakukan Perbaikan

Viral video yang menyatakan para pengusaha ogah, bahkan trauma menerima #GenZ bekerja di perusahaannya. Alasannya, Gen-Z ini generasi yang attitude-nya negatif : 1. Lebay 2. Tidak Realistis baik dalam bekerja maupun menetapkan dan mencapai target 3. Tidak mau disalahkan 4. Merasa jadi semacam 'pusat dunia', kalau ada masalah orang lain yang salah/toxic  5. Mudah putus asa, daya juang rendah Really? Pertama-tama mari samakan persepsi. Berdasarkan data BPS, Gen-Z adalah generasi yang lahir sekitar 1997-2012. Sumber lain ada yg menyatakan lbh awal 1 tahun. Tapi ya udahlah anggap aja pertengahan era 90an sampai akhir 2010. Lahir di era pesatnya perkembangan teknologi digital, membuat mereka memiliki karakteristik unik, seperti keterampilan digital yang kuat, kreativitas, serta keinginan untuk berkolaborasi dan berkontribusi pada masyarakat. Keren kan? Tapi bagai dua sisi mata uang, kelebihan selalu disertai dengan kekurangan. Karena tumbuh dengan segala kemudahan teknologi, yang ap

Resesi

  Kemarin saya silaturahim ke kantor salah satu mitra developer Khadeeja Property di Depok. Berdua aja sama anak gadis, saya putuskan naik KRL dan ojek. Turun di Stasiun Pondok Cina. Rasanya baru kali ini deh saya turun di situ. Beberapa kali ke Depok, kalau nggak Stasiun Depok Baru, Depok Lama ya UI.  Orang yang terbiasa stay di sekitaran stasiun pasti jeli ngeliat kalo tatapan saya waspada bangetvliat kanan-kiri, khas orang baru. Kayanya seperti inilah tatapan seorang driver ojol yang mangkal di dekat stasiun. Saat saya jalan ke pangkalan ojol, karena seperti biasa nggak boleh naik tepat di stasiunnya, seorang driver berseragam hijau menghampiri. "Ummi, sudah dapat ojek?" Sopan ia bertanya. "Belum, baru mau pesan." "Sama saya aja ya, Ummi?" "Oh boleh, bisa langsung di-pick di aplikasi ya?" "Enggak Ummi, gak usah pake aplikasi. Coba klik di situ aja alamatnya, nanti ngikut situ ongkosnya." Alarm saya mulai bunyi, be careful, gak ada bu