Ketika ada yang camping dan yang tinggal akan berkata, "Yess Abang/Bilal camping. Gak ada yang rusuh/iseng lagi di rumah ini."
Lalu lompat-lompat kegirangan.
Pada kenyataannya, baru beberapa jam rumah hening tanpa salah satunya, sudah akan ada kalimat, "Abang/Bilal lagi ngapain ya ujan gini?"
Atau, "Coba ada Abang/Bilal, kan bisa nemenin ke warung."
Atau, "Ayah Bunda, boleh Gaza/Bilal malam ini tidur di kamar Ayah Bunda? Malesin sendiri."
Dan lainnya. Yang intinya, sebetulnya merasa kehilangan dg ketidakhadiran saudaranya.
Padahal kalau deket, hmm ... pensil bertambah pendek karena dipinjam salah satu aja bisa jadi bahan perang dunia.
#Brothering
Kurikulum yang langsung Allah ajarkan pada kakak-beradik. Dimana mereka saling asah-asih-asuh satu sama lain. Adakalanya tak menyenangkan di mata kita. Anak kok ribut mulu? Kakak bukannya ngemong malah galak sama adik? Adik kok nggak ada hormatnya sama kakak?
Nggak gitu konsepnya.
Biarkan mereka membuang seluruh 'sampahnya' di rumah. Mau berantem kek, mau saling ngatain kek. Kita cukup jadi wasit, sepanjang itu tidak membahayakan fisik, menjatuhkan marwah dan menghina agama.
Biarkan konflik terjadi dan mereka menyelesaikan dengan cara khas mereka. Sampai akhirnya diminta menjadi penengah, tugas kita sungguh-sungguh hanya mengamati. Agar bisa menemukan celah, dimana bisa masuk untuk membantu menemukan solusi.
Salam hangat,
Pritha Khalida 🌷
Comments
Post a Comment