Skip to main content

Nggak Semua #SiblingRivalry Butuh Bantuan Orangtua


Apakah anak-anak Anda suka berantem cuma gara-gara rebutan mainan?

Atau, gara-gara siapa mandi duluan?

Kalau ya, toss! Kita sama, Bestie ...

Kaya barusan pas lagi mandi, tiba-tiba si nomor dua teriak, "Tangan X Men Bilal dipatahin Nailah, Buun!"

"Enggak, Ade cuma pegang, eh lepas!" Aduan adiknya menyusul.

Ketukan di pintu kamar mandi yang bergantian, bikin shampo sama sabun nyaris tertukar.

Berusaha tetap tenang, tarik napas ... keluarin. Terusin mandi.

Selesai pakai baju, dengan santai nemuin anak-anak. Nyuruh masing-masing cerita kronologisnya.

Si nomor dua keliatan bete megang tangan X Men yang terpisah dari raga. Sementara adiknya bersikukuh itu copot sendiri.

Saksi tunggal si sulung. Dia bilang memang copotnya pas dipegang anak sulung. Entah patah gak sengaja atau emang udah bermasalah dari sebelumnya.

"Maunya gimana sekarang?"

"Ganti lah, mainan favorit ini!"

"Ade, mau minta maaf? Karena bagaimana pun itu patahnya pas di Ade."

"Yaudah Ade minta maaf."

"Bil, kamu kalo punya mainan kesayangan, dijaga. Kalo patah, lem. Jangan gampang beli baru. Bukan kesayangan itu namanya!" Si sulung nyerocos.

Adiknya mereda, menatap kakaknya heran.

"Sini kita sambung. Udah gak usah segala minta ganti."

"Bisa emang?"

"Bisa lah!"

Keduanya sibuk ngoprek si X Men. Sementara anak gadis yang nangis karena disalahin, perlahan mereda dengan sendirinya.

Trus mereka main lagi deh bertiga.

Masya Allah Tabarakallah...

Proud Mom,
Pritha Khalida 🌷

Comments

Popular posts from this blog

Berhenti Menyalahkan Gen-Z, Lakukan Perbaikan

Viral video yang menyatakan para pengusaha ogah, bahkan trauma menerima #GenZ bekerja di perusahaannya. Alasannya, Gen-Z ini generasi yang attitude-nya negatif : 1. Lebay 2. Tidak Realistis baik dalam bekerja maupun menetapkan dan mencapai target 3. Tidak mau disalahkan 4. Merasa jadi semacam 'pusat dunia', kalau ada masalah orang lain yang salah/toxic  5. Mudah putus asa, daya juang rendah Really? Pertama-tama mari samakan persepsi. Berdasarkan data BPS, Gen-Z adalah generasi yang lahir sekitar 1997-2012. Sumber lain ada yg menyatakan lbh awal 1 tahun. Tapi ya udahlah anggap aja pertengahan era 90an sampai akhir 2010. Lahir di era pesatnya perkembangan teknologi digital, membuat mereka memiliki karakteristik unik, seperti keterampilan digital yang kuat, kreativitas, serta keinginan untuk berkolaborasi dan berkontribusi pada masyarakat. Keren kan? Tapi bagai dua sisi mata uang, kelebihan selalu disertai dengan kekurangan. Karena tumbuh dengan segala kemudahan teknologi, yang ap...

Resesi

  Kemarin saya silaturahim ke kantor salah satu mitra developer Khadeeja Property di Depok. Berdua aja sama anak gadis, saya putuskan naik KRL dan ojek. Turun di Stasiun Pondok Cina. Rasanya baru kali ini deh saya turun di situ. Beberapa kali ke Depok, kalau nggak Stasiun Depok Baru, Depok Lama ya UI.  Orang yang terbiasa stay di sekitaran stasiun pasti jeli ngeliat kalo tatapan saya waspada bangetvliat kanan-kiri, khas orang baru. Kayanya seperti inilah tatapan seorang driver ojol yang mangkal di dekat stasiun. Saat saya jalan ke pangkalan ojol, karena seperti biasa nggak boleh naik tepat di stasiunnya, seorang driver berseragam hijau menghampiri. "Ummi, sudah dapat ojek?" Sopan ia bertanya. "Belum, baru mau pesan." "Sama saya aja ya, Ummi?" "Oh boleh, bisa langsung di-pick di aplikasi ya?" "Enggak Ummi, gak usah pake aplikasi. Coba klik di situ aja alamatnya, nanti ngikut situ ongkosnya." Alarm saya mulai bunyi, be careful, gak ada bu...

Ngobrol bareng Maba Psikologi Gunadarma

Berasa muda belia lagi gak sih ketemu para maba kinyis-kinyis begini? Hahaha, syukur keburu sadar, kalo saya mungkin banget seumuran mama-mama mereka. Ini smua dimulai dari wa Mba Prihatiningsih Mb 1-2 pekan yang lalu. Katanya puteri beliau sama teman-temannya dapet tugas kuliah, nyari narsum untuk diwawancarai. Syaratnya, lulusan Psikologi yang sekarang berkecimpung di bidang tersebut. "Mba Pritha, berkenan ya jadi narsum dan berbagi pengalaman sama mereka?" Hmm, bukan perkara berkenan atau nggak, tapi layak gak sih? Itu poinnya. Iya saya Certified untuk parenting khususnya ranah Pendidikan Aqil Baligh, Remagogi dan Fitrah Based Life-Education. Pernah nulis satu buku parenting, beberapa kali juga diminta jadi pembicara seputar topik tersebut. Cuma maksudnya kan masih banyak gitu lho mereka yang memang Psikolog, HRD dan profesi lainnya yang Psikologi banget plus pastinya magister. Tapi karena dibilang untuk sekadar cerita kenapa dulu ambil Psikologi, impact-nya un...