Skip to main content

Setetes Bidara Penuh Manfaat


Udah sekitar 2 pekan rutin pijat anak-anak setiap jelang tidur pakai #ShidrOil #Moorthafia

Hasilnya, alhamdulillah anak-anak lebih cepat pulas, jarang begadang dan relatif lebih mudah dibangunkan. Bahkan beberapa kali si sulung ngetuk pintu kamar saya untuk bangunin tahajjud/sahur puasa sunah, masya Allah tabarakallah ❤️

Gimana cara pakainya supaya dapat hasil maksimal? Saya usapkan ke punggung, perut dan kaki (dari telapak sampai betis) sambil dibacain doa disertai dzikir.

"Allah nyenyakkan tidurnya, jaga ia dari segala yang membahayakan, mudahkan bangun paginya, ingatkan pada Engkau di kedipan pertamanya."

Kalau pagi lain lagi, "Ya Rabb lindungi dia di perjalanan pergi dan pulang. Mudahkan dalam memahami pelajaran di sekolah, perbaiki akhlaknya, jangan palingkan dari Engkau."

Tapi biasanya cuma si sulung sih yang mau diolesin juga pagi-pagi, adiknya nggak mau. Gerah katanya.

Meski pakai protes, "Orang-orang mah pake parfum, Gaza doang yang pake #MinyakBidara , dahlah fix bau emak-emak."

"Eh enak aja, wangi kasih sayang, tau! Nih sambil dipijitin."

Dan pasrahlah si sulung. Iya, memang se-addicted itu dia sama tangan emaknya 🤭

Jadi buibu yang mau doain anak-anaknya melalui sentuhan yang insya Allah bakal diingat sampai mereka dewasa, bisa banget pakai #BidaraOil ini ya. Bisa juga dipakai ikhtiar untuk yang anaknya suka tantrum. Pijatan lembut di punggung atau perut, bikin nyaman insya Allah.

Gimana kalo gak pakai minyak-minyakan? Ya susah atuh.

Gimana kalo pake minyak lain?
Boleh, cuma spesialnya bidara ini, bisa dipakai sebagai pelengkap terapi rukyah. Kan kita gak tau ya kalo iman lagi setipis rambut dibelah tujuh, gampang banget godaan sye tan merasuk ke jiwa. Nah, mudah-mudahan dengan doa maksimal plus sentuhan hangat #ShidrOilMoortafia ini bisa mencegahnya.

Apa bedanya sama minyak bidara lain? Ya beda tangan yang meracik, lah. Trus ini mah dari awal pembuatannya udah dibacain doa rukyah sama Ustadzah Sayyidah Murtafiah Djauhar masya Allah kan yaa, bikin #KhasiatBidara bisa terserap maksimal.

Mau nyobain? Boleh
Pesan bisa ke wa.me/628179279177

Salam hangat,
Pritha Khalida 🌷

Comments

Popular posts from this blog

Remagogi

Setelah ikut segala kuliah mulai dari Psy Perkembangan dan Pendidikan Islami (dg Brothering sbg salah satu materinya), Seminar dan Coaching #InspirePsychology sampai #Remagogi ... Saya melihat ke samping, anak sulung saya di jelang usia balighnya. Sudah Aqil? Belum rasanya, tapi insya Allah tak terlalu jauh. Kadang dia childish, tapi adakalanya pemikirannya out of the box masya Allah. Pilihan sikap yang diambil saat menghadapi masalah tanpa kehadiran saya di sampingnya, beberapa kali bikin saya salut. Sesuatu yang bahkan nggak terpikir oleh saya sebagai ibunya. Salah satunya adalah ketika dia dan temannya nyasar saat lagi sepedahan. Siang bolong, gak bawa uang, haus banget. Temennya berulangkali istirahat dan bilang capek tapi gak tau harus gimana. Si sulung datang ke satu warung, mencoba minta minum. Nggak dikasih, karena tampang dan bajunya nggak macam seseorang yang perlu dikasih sedekah kata pemilik warung. Sejenak dia diam. Lalu memutuskan ke masjid. "Ngapain lu?

Berhenti Menyalahkan Gen-Z, Lakukan Perbaikan

Viral video yang menyatakan para pengusaha ogah, bahkan trauma menerima #GenZ bekerja di perusahaannya. Alasannya, Gen-Z ini generasi yang attitude-nya negatif : 1. Lebay 2. Tidak Realistis baik dalam bekerja maupun menetapkan dan mencapai target 3. Tidak mau disalahkan 4. Merasa jadi semacam 'pusat dunia', kalau ada masalah orang lain yang salah/toxic  5. Mudah putus asa, daya juang rendah Really? Pertama-tama mari samakan persepsi. Berdasarkan data BPS, Gen-Z adalah generasi yang lahir sekitar 1997-2012. Sumber lain ada yg menyatakan lbh awal 1 tahun. Tapi ya udahlah anggap aja pertengahan era 90an sampai akhir 2010. Lahir di era pesatnya perkembangan teknologi digital, membuat mereka memiliki karakteristik unik, seperti keterampilan digital yang kuat, kreativitas, serta keinginan untuk berkolaborasi dan berkontribusi pada masyarakat. Keren kan? Tapi bagai dua sisi mata uang, kelebihan selalu disertai dengan kekurangan. Karena tumbuh dengan segala kemudahan teknologi, yang ap

Resesi

  Kemarin saya silaturahim ke kantor salah satu mitra developer Khadeeja Property di Depok. Berdua aja sama anak gadis, saya putuskan naik KRL dan ojek. Turun di Stasiun Pondok Cina. Rasanya baru kali ini deh saya turun di situ. Beberapa kali ke Depok, kalau nggak Stasiun Depok Baru, Depok Lama ya UI.  Orang yang terbiasa stay di sekitaran stasiun pasti jeli ngeliat kalo tatapan saya waspada bangetvliat kanan-kiri, khas orang baru. Kayanya seperti inilah tatapan seorang driver ojol yang mangkal di dekat stasiun. Saat saya jalan ke pangkalan ojol, karena seperti biasa nggak boleh naik tepat di stasiunnya, seorang driver berseragam hijau menghampiri. "Ummi, sudah dapat ojek?" Sopan ia bertanya. "Belum, baru mau pesan." "Sama saya aja ya, Ummi?" "Oh boleh, bisa langsung di-pick di aplikasi ya?" "Enggak Ummi, gak usah pake aplikasi. Coba klik di situ aja alamatnya, nanti ngikut situ ongkosnya." Alarm saya mulai bunyi, be careful, gak ada bu