Skip to main content

Kenangan Roadshow Buku Balita Bertanya Anda Menjawab

"Curang Abang mah suka ikut Bunda jadi pembicara. Bilal enggak." Si nomor dua suka protes kalau liat foto-foto abangnya dulu ikut ibunya kesana-sini.

Iya masya Allah dulu itu karena anak baru satu kali ya, plus belum ada Zoom, jadi acara offline cukup sering, baik roadshow promo buku atau undangan jadi pembicara kepenulisan.

Ini bareng Panda Media di Cikarang, pas road show buku #Parenting #BalitaBertanyaAndaMenjawab
Ditemenin editor keren Mba Gita Romadhona , haii Mba 😘

Ada kejadian lucu di sini. Pas ada ibu yang nanya, gimana caranya tetap sabar kalau anak tantrum?

Saya kalo gak salah bilang coba tarik napas sambil istighfar, ulang 10x. Baru sedetik saya bilang gitu,  tiba-tiba si sulung lompat ke panggung sambil teriak, "Supermaaan!"

Spontan saya istighfar sambil naik napas karena gak enak sama penonton. Dalam hati ngomel, mana bapaknya? Pan tadi minta tolong jagain. Apa sibuk dorong stroller si nomor dua? Hadeuh 🤦‍♀️

Celetuk lah ibu-ibu, "Mba Pritha sabar yaa ..."

Eh gimana?
Maka benarlah Allah banyak menutupi aib diri. Sehingga yg terlihat cuma yg ditampilkan.

Masya Allah tabarakallah 🌷

Btw coba perhatikan slide ke-4 ada si sulung tengkurep di panggung. Iya itu abis tragedi dia lompat cosplay Superman 😌

Comments

Popular posts from this blog

Remagogi

Setelah ikut segala kuliah mulai dari Psy Perkembangan dan Pendidikan Islami (dg Brothering sbg salah satu materinya), Seminar dan Coaching #InspirePsychology sampai #Remagogi ... Saya melihat ke samping, anak sulung saya di jelang usia balighnya. Sudah Aqil? Belum rasanya, tapi insya Allah tak terlalu jauh. Kadang dia childish, tapi adakalanya pemikirannya out of the box masya Allah. Pilihan sikap yang diambil saat menghadapi masalah tanpa kehadiran saya di sampingnya, beberapa kali bikin saya salut. Sesuatu yang bahkan nggak terpikir oleh saya sebagai ibunya. Salah satunya adalah ketika dia dan temannya nyasar saat lagi sepedahan. Siang bolong, gak bawa uang, haus banget. Temennya berulangkali istirahat dan bilang capek tapi gak tau harus gimana. Si sulung datang ke satu warung, mencoba minta minum. Nggak dikasih, karena tampang dan bajunya nggak macam seseorang yang perlu dikasih sedekah kata pemilik warung. Sejenak dia diam. Lalu memutuskan ke masjid. "Ngapain lu?

Berhenti Menyalahkan Gen-Z, Lakukan Perbaikan

Viral video yang menyatakan para pengusaha ogah, bahkan trauma menerima #GenZ bekerja di perusahaannya. Alasannya, Gen-Z ini generasi yang attitude-nya negatif : 1. Lebay 2. Tidak Realistis baik dalam bekerja maupun menetapkan dan mencapai target 3. Tidak mau disalahkan 4. Merasa jadi semacam 'pusat dunia', kalau ada masalah orang lain yang salah/toxic  5. Mudah putus asa, daya juang rendah Really? Pertama-tama mari samakan persepsi. Berdasarkan data BPS, Gen-Z adalah generasi yang lahir sekitar 1997-2012. Sumber lain ada yg menyatakan lbh awal 1 tahun. Tapi ya udahlah anggap aja pertengahan era 90an sampai akhir 2010. Lahir di era pesatnya perkembangan teknologi digital, membuat mereka memiliki karakteristik unik, seperti keterampilan digital yang kuat, kreativitas, serta keinginan untuk berkolaborasi dan berkontribusi pada masyarakat. Keren kan? Tapi bagai dua sisi mata uang, kelebihan selalu disertai dengan kekurangan. Karena tumbuh dengan segala kemudahan teknologi, yang ap

Resesi

  Kemarin saya silaturahim ke kantor salah satu mitra developer Khadeeja Property di Depok. Berdua aja sama anak gadis, saya putuskan naik KRL dan ojek. Turun di Stasiun Pondok Cina. Rasanya baru kali ini deh saya turun di situ. Beberapa kali ke Depok, kalau nggak Stasiun Depok Baru, Depok Lama ya UI.  Orang yang terbiasa stay di sekitaran stasiun pasti jeli ngeliat kalo tatapan saya waspada bangetvliat kanan-kiri, khas orang baru. Kayanya seperti inilah tatapan seorang driver ojol yang mangkal di dekat stasiun. Saat saya jalan ke pangkalan ojol, karena seperti biasa nggak boleh naik tepat di stasiunnya, seorang driver berseragam hijau menghampiri. "Ummi, sudah dapat ojek?" Sopan ia bertanya. "Belum, baru mau pesan." "Sama saya aja ya, Ummi?" "Oh boleh, bisa langsung di-pick di aplikasi ya?" "Enggak Ummi, gak usah pake aplikasi. Coba klik di situ aja alamatnya, nanti ngikut situ ongkosnya." Alarm saya mulai bunyi, be careful, gak ada bu