Bismillah ...
Hari ini untuk pertama kalinya saya ikut kajian #tazkiyatunnafs secara langsung bersama Ustadzah Sayyidah atau yg biasa dipanggil UmmSay di kediamannya di Bintaro. Sebelumnya sudah pernah, tapi online. Ternyata rasanya beda banget, jauh lebih mengena, masya Allah.
Dimulai dengan flashback diusirnya Azazil, pemimpin para iblis dari surga karena menolak sujud pada Nabi Adam 'alaihissalam, karena merasa lebih mulia (Al A'raf : 12)
Meminta izin agar bisa menggoda seluruh anak cucu Adam 'alaihissalam untuk kelak menemaninya di neraka.
Bentuk godaannya terbagi dua:
1. Menggoda manusia berbuat dosa
2. Menimbulkan rasa sombong di hati manusia, merasa lebih baik dari orang lain
Panah-panahnya ditancapkan terutama pada para Perempuan yang Lelah. Mereka akan mulai dengan mencabut rasa syukurnya sehingga para perempuan ini mengeluh akan aktivitasnya, mulai membandingkan dirinya dengan perempuan lain. Lalu dicabut pula kesabarannya. Perempuan dibuat mudah marah, kesal, jengkel atas hal-hal sepele. Sasaran kemaraha terutama pada orang terdekat yaitu keluarga (anak dan suami).
Jika sudah demikian, maka rusaklah perempuan yang merupakan jantung dalam sebuah rumah. Keberkahan keluarga akan tercabut.
Maka, senantiasalah membersihkan hati dengan tazkiyatun nafs. Mengingat Allah, memperbanyak amalan sunah seperti istighfar, tahajjud, dzikir pagi-petang. Ini akan menjaga kita dari godaan setan.
Senantiasa meluruskan niat, ikhlas ridha karena Allah. Jika lelah maka bicarakan dengan suami. Jangan 'sok kuat' gak papa nanti dapat surga, tapi selalu mengeluh. Keluhan ini meski tak terucap tapi berakibat pada lelah batin. Dan secara tidak langsung akan berpengaruh besar dalam proses pendidikan dan pengasuhan anak.
Anak-anak yang mudah gusar, tak sabar, sulit diatur, membangkang dan semacamnya, boleh jadi terpengaruh dari kondisi psikologis ibu yang tak tenang.
Kajian ditutup dengan sesi Rukyah Mandiri. Ustadzah membimbing kami membaca doa-doa rukyah sambil memegang botol minum. Setelah selesai, ditiupkan lalu diminum airnya.
Sesi ini masya Allah menguras airmata, terutama saat kita diingatkan akan dosa-dosa yang pernah diperbuat tapi belum sempat bertaubat. Atau sebaliknya, belum sempat memaafkan kesalahan orang lain. Dari mulut mungkin sikap ini seolah menimbulkan kepuasan, kesalahan orang lain tak termaafkan. Padahal secara psikis, dengan mendendam kita sedang membawa ransel emosi negatif yang berat dan bisa menimbulkan penyakit yang tak jarang tidak terdeteksi secara medis. Pada umumnya menyerang bagian tubuh kita yang lemah.
Setelah selesai rukyah, wajah-wajah segar bermunculan. Ringan rasanya. Masya Allah Tabarakallah.
Nah insya Allah metode belajar #tazkiyatunnafs dan #rukyahmandiri ini akan dibawakan lebih lengkap di Mekah dan Madinah plus Kairo dalam rangka #umrohtazkiyatunnafs pada 28 Februari 2023.
Kebayang ya, healing sambil menapaki jejak perjuangan para Nabi. Kita akan merasa kecil, dengan ujian yang gak sebanding dengan mereka.
Info lengkap dan pendaftaran sila ☎️ wa.me/628179279177
Comments
Post a Comment