Jujur ya, baru belakangan ini, belum setahun lah, saya tau tentang sedekah pada diri sendiri, setelah nonton taushiyahnya Ustadz Khalid Basalamah.
Jadi di satu kajian beliau ada jamaah yang bertanya
"Apakah benar sedekah didahulukan untuk diri sendiri jika saya merasa kurang? Adakah bernilai pahala?"
Ustaz Khalid Basalamah menegaskan hal itu diperbolehkan jika kebutuhan kita belum terpenuhi.
Beliau lantas menyampaikan kisah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam yang didatangi oleh seseorang. Orang itu mengaku memiliki uang, lalu ia bertanya kepada siapa uang itu sebaiknya disedekahkan?
Rasulullah mengatakan, "Bersedekahlah kepada dirimu dulu."
Orang itu mengaku masih memiliki uang, Rasulullah pun menyuruhnya memberikan uang itu untuk anak, istri dan pembantunya.
Setelah itu, ia mengaku masih memiliki uang dan bertanya kepada siapa lagi ia bersedekah? Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam menjawab, "Engkau lebih tahu setelah itu".
Ustaz Khalid Basalamah bilang kalau masih merasa kekurangan dan butuh uang untuk memenuhi kebutuhan, maka kita boleh bersedekah kepada diri kita sendiri.
Tapi beliau juga mengingatkan, jangan sampai berargumentasi, "Oh kebutuhan saya tidak pernah tercukupi terus, selalu aja kurang', Anda harus bedakan mana kebutuhan mana keinginan,"
Saya lantas teringat pada 'golongan ras yang konon terkuat di muka bumi', yaitu emak-emak.
Sepanjang pengalaman, sebagian para ibu ini, paling luar biasa deh kalau urusan berbagi, terutama untuk keluarganya.
Punya barang incaran bisa tujuh purnama nggak di-checkout di marketplace. Padahal apa coba, sekadar sendal cantik atau make up pouch.
Selalu kalah sama kebutuhan anak-anaknya mulai dari susu, alat sekolah sampai sepatu.
"Ah kalau si isteri kerja atau punya bisnis, biasanya lebih leluasa." Mungkin ada yang bilang gitu.
Tapi kembali pengalaman saya, temen-temen yang ngantor rata-rata begitu juga. Ntar kalau kebutuhan anak-anak udah terpenuhi, baru deh beli kebutuhannya sendiri. Nggak jarang itu pun diturunkan harganya. Dari yang awalnya niat beli tas harga sejuta misalnya, ah yaudah cukup yang 3oo rebu aja. Sisanya balik lagi ke anak-anak, buat nambahin piknik mereka misalnya.
Bahkan ada yang lebih heroik. Kalau beli makan di luar, si ibu ini nggak beli. Tapi nunggu makanan anaknya yang nggak habis.
Kalau buat saya pribadi, andai uangnya nggak cukup untuk sekeluarga, mending gak usah makan di luar deh. Kan sedih banget gak sih? Tapi ya balik lagi ke prioritas masing-masing, ya.
Intinya Buibu, jika memang memiliki kelebihan, mendahulukan diri sendiri itu gak dosa lho. Ini bisa menumbuhkan rasa bahagia lho! Dan perasaan bahagia ini bisa bikin kita lebih semangat dalam beraktivitas termasuk menjalankan proses pengasuhan. Vibes-nya terasa ke seluruh keluarga.
Happy Wife, Happy Life
Percayalah, bapak-bapak pasti paham, kan?
Nah kalau ada yang mau menghadiahi diri dengan produk #healthcare untuk kesehatan luar dalam, bisa pilih #moortafia ya. Ada Habbatussauda, Sabun bidara, Sampo bidara, Aromatherapy roll on aneka varian, Misk thahara parfum, sabun misk thahara, minyak bidara dan lainnya.
Mau jadi reseller juga bisaa
☎️ wa.me/628179279177 aja
Salam hangat,
Pritha Khalida 🌷
Comments
Post a Comment