Hari ini aku tiba-tiba merindu. mengingat seluruh masa kecil sekian dekade yang lalu.
Sejak lahir, kita jarang ketemu. Gak kaya teman-teman yang bisa ketemu ayah mereka setiap malam selepas bekerja. Papap yang harus mencari nafkah di kapal, mau tidak mau baru bisa kutemui setelah kalender berganti.
Sering rasa rindu hadir, mengajak teman-temannya mulai dari sedih, insecure atau kesepian. Saat orang lain bepergian di akhir pekan bersama ayah mereka, aku hanya berdua Mamam.
Fatherless
Isyu yang merebak belakangan, mengatakan negeri ini sebagai 'Fatherless Country' karena ada Ayah namun terasa tiada karena abai. Membuatku lantas menatap ke dalam diri.
Oh tidak seperti itu. Aku memang terkadang kesepian, tapi kuyakin itu bukan Fatherless. Papap selalu hadir di tengah kami melalui surat setiap pekan. Adakalanya panjang, kadang hanya selembar kartu pos. Keduanya memuat kalimat penuh perhatian dan kasih sayang yang terangkai indah. Cukup untuk melepas rindu.
Tahukah Papap, ketiadaan sosok ayah dalam jangka waktu lama, membuat diri ini terbentuk jadi sosok mandiri yang belajar menyelesaikan masalahnya sendiri. Ya Pap, sejak memasuki masa baligh, aku akhirnya mulai mengerti perasaan Mamam. Menjalani pernikahan jarak jauh itu berat.
Jadi aku mulai belajar tak menambah beban dengan segala rengekan. Cuma satu yang belum kutau caranya kala itu, memangkas sifat keras kepala. Tak jarang aku berdebat dengan Mamam perkara remeh. Perkara yang biasanya cepat terselesaikan dengan kebijaksanaan Papap.
Pap, usiaku memasuki kepala empat. Papap pun kian melemah dengan rambut memutih. Tapi sungguh, cinta pertama dan idola dalam hidup aku belum bergeser.
Papap, lelaki yang menjadikan isterinya ratu dan anak-anaknya puteri. Yang mencintai dan menjaga kami selalu dalam setiap hela nafas melalui dzikir.
Papap yang tak pernah lelah mendengar celoteh kami. Tanggap membujuk kala kami merajuk. Tegas tanpa ngegas jika kami melanggar syariat.
Terimakasih sudah membentuk kami laksana karang yang tetap kokoh meski senantiasa diterjang ombak.
Salam sayang,
Pritha Khalida
#hariayahnasional
#hutgigaindonesia #gigaindonesia #ayahtahgguh #ayahhandal
Comments
Post a Comment