Skip to main content

A Day in My Life as Owner Khadeeja Property


Ini adalah pekerjaan yang jarang saya post selain aktivitas menulis dan konselor #parenting, yaitu sebagai salah satu owner agency marketing property syariah Khadeeja.

Abis gimana mau sering posting, orang turun ke lapangannya aja jarang banget 😅 Ya gitu lah emak anak 3, kalo mau pergi harus menyesuaikan waktu sama para boss di rumah. Terutama pak suami yang merangkap driver pribadi.

Siang tadi alhamdulillah berkesempatan ikut #gatheringagency salah satu perumahan di Depok rasa Cibubur yang akan launching insya Allah Januari yang akan datang (tapi udah bisa pesen tempat dari sekarang sih).

Kenapa saya bilang Depok rasa Cibubur? Lah tembok pembatasnya berbatasan persis dengan Taman Wiladatika-Cibubur, Jakarta Timur. Bukan hiperbola 'selangkah' ke jalan toll, padahal 1Km. Ini beneran loncat tembok, udah bisa pindah propinsi. Se-perbatasan itu!

Gathering di satu resto di bilangan Cibubur yang enak sambalnya, eh dapet doorprize voucher minimarket, Alhamdulillah. Kok bisa dapet? Suami saya rajin, merhatiin banget penjelasan developer. Jadi pas ditanya, dia bisa jawab. Isterinya? Sibuk nyatet, foto dan reportase ke group owner.

Abis tuh, survey lapangan. Tempatnya masih berupa kebon. Katanya mau dirapiin biar pas pre launching 21 Januari ntar cakep. Gih pada daftar ke bit.ly/TanyaKhadeeja. Depok rasa Cibubur 2lt mulai maratus jutaan aja, ciyus! Besok insya Allah di-posting.

Abis dari situ lanjut ke project developer sebelumnya yang udah sold out, sambil mampir ke kantor yang sekaligus rumah developernya. Tiga setengah lantai ada kolam renangnya, syukur gak khilaf nyebur di tengah panas terik.

Lalu pulang? Enggak, ingat punya listing di Harjamukti, ya udah sekalian disambangin. Kalo yang ini desainnya mevvah, 2lt juga, mulai 1M-an. Boleh nanya kalo penasaran.

Abis tuh baru pulang, sengaja lewat #GtandDepokCity buat liat jalan masuk project lainnya yang udah bisa tanpa D-P dg cic-ilan mulai 3jetian. Enggak turun, udah pegel. Kasian juga ninggalin si sulung di rumah.

Begitulah, makanya tiap hari saya posting rumah bagus. Bukan flexing. Biar developer tenang, marke-ting senang dan saya bahagia.

Salam hangat,
Pritha Khalida
Emaknya Khadeeja Property 🏡

Comments

Popular posts from this blog

Remagogi

Setelah ikut segala kuliah mulai dari Psy Perkembangan dan Pendidikan Islami (dg Brothering sbg salah satu materinya), Seminar dan Coaching #InspirePsychology sampai #Remagogi ... Saya melihat ke samping, anak sulung saya di jelang usia balighnya. Sudah Aqil? Belum rasanya, tapi insya Allah tak terlalu jauh. Kadang dia childish, tapi adakalanya pemikirannya out of the box masya Allah. Pilihan sikap yang diambil saat menghadapi masalah tanpa kehadiran saya di sampingnya, beberapa kali bikin saya salut. Sesuatu yang bahkan nggak terpikir oleh saya sebagai ibunya. Salah satunya adalah ketika dia dan temannya nyasar saat lagi sepedahan. Siang bolong, gak bawa uang, haus banget. Temennya berulangkali istirahat dan bilang capek tapi gak tau harus gimana. Si sulung datang ke satu warung, mencoba minta minum. Nggak dikasih, karena tampang dan bajunya nggak macam seseorang yang perlu dikasih sedekah kata pemilik warung. Sejenak dia diam. Lalu memutuskan ke masjid. "Ngapain lu?

Berhenti Menyalahkan Gen-Z, Lakukan Perbaikan

Viral video yang menyatakan para pengusaha ogah, bahkan trauma menerima #GenZ bekerja di perusahaannya. Alasannya, Gen-Z ini generasi yang attitude-nya negatif : 1. Lebay 2. Tidak Realistis baik dalam bekerja maupun menetapkan dan mencapai target 3. Tidak mau disalahkan 4. Merasa jadi semacam 'pusat dunia', kalau ada masalah orang lain yang salah/toxic  5. Mudah putus asa, daya juang rendah Really? Pertama-tama mari samakan persepsi. Berdasarkan data BPS, Gen-Z adalah generasi yang lahir sekitar 1997-2012. Sumber lain ada yg menyatakan lbh awal 1 tahun. Tapi ya udahlah anggap aja pertengahan era 90an sampai akhir 2010. Lahir di era pesatnya perkembangan teknologi digital, membuat mereka memiliki karakteristik unik, seperti keterampilan digital yang kuat, kreativitas, serta keinginan untuk berkolaborasi dan berkontribusi pada masyarakat. Keren kan? Tapi bagai dua sisi mata uang, kelebihan selalu disertai dengan kekurangan. Karena tumbuh dengan segala kemudahan teknologi, yang ap

Resesi

  Kemarin saya silaturahim ke kantor salah satu mitra developer Khadeeja Property di Depok. Berdua aja sama anak gadis, saya putuskan naik KRL dan ojek. Turun di Stasiun Pondok Cina. Rasanya baru kali ini deh saya turun di situ. Beberapa kali ke Depok, kalau nggak Stasiun Depok Baru, Depok Lama ya UI.  Orang yang terbiasa stay di sekitaran stasiun pasti jeli ngeliat kalo tatapan saya waspada bangetvliat kanan-kiri, khas orang baru. Kayanya seperti inilah tatapan seorang driver ojol yang mangkal di dekat stasiun. Saat saya jalan ke pangkalan ojol, karena seperti biasa nggak boleh naik tepat di stasiunnya, seorang driver berseragam hijau menghampiri. "Ummi, sudah dapat ojek?" Sopan ia bertanya. "Belum, baru mau pesan." "Sama saya aja ya, Ummi?" "Oh boleh, bisa langsung di-pick di aplikasi ya?" "Enggak Ummi, gak usah pake aplikasi. Coba klik di situ aja alamatnya, nanti ngikut situ ongkosnya." Alarm saya mulai bunyi, be careful, gak ada bu