Ih baru tau kalau tanggal 2 Januari itu #hariintrovertsedunia
Yeay, terimakasih sudah bikin hari istimewa buat kami, manusia dengan karakter yang seringkali disalah-pahami.
Introvert itu katanya sombong, jutek, eksklusif, pilih-pilih teman dan semacamnya. Setidaknya itulah label yang sering dialamatkan ke saya sejak dulu. Padahal dulu jaman sekolah belum kenal istilah ini.
Kalo nanya, masa sih?
Ibu saya yang jawab, "Emang kamu mah judes mukanya juga. Senyum kek, orang tuh disapa."
Tapi, emang iya, introvert se-tertutup itu?
Pertama, idealnya sih menentukan Introvert atau Extrovert itu lewat pemeriksaan Psikolog.
Lah resmi amat? Kan diagnosa ini gak se-berbahaya Psiko-pat?
Bukan gitu, Bestie. Self diagnose itu kalaupun gak berbahaya secara ekstrim, tapi bisa merugikan. Coba aja kalau ada orang merasa dia introvert 'cuma' via Google. Trus dia meyakini itu dan melewatkan pekerjaan yang sebetulnya sanggup dia kerjakan, tapi berpendapat kalau pekerjaan itu gak cocok buat introvert, misalnya jadi reporter. Kan sayang banget!
Atau satu karakter dijadikan pembenaran untuk sikap yang nggak etis. Misalnya kalau ketemu orang heboh banget main cipika cipiki, termasuk sama non mahrom, dengan alasan udah kenal deket. Alasannya, aku kan Extrovert (ini contoh ekstrim sih, semoga gak ada).
Kalau sama Psikolog, kan dikasih tau lengkap. Misalnya fresh graduate yang mau cari pekerjaan. Ok lah dia introvert, tapi ternyata kemampuan/bakat interpersonalnya tinggi. Orang kaya gini bisa banget menjalani profesi yang mengharuskannya tampil di publik, kaya presenter atau customer service. Paling dia tepar selepas kerja. Di sini Psikolog akan kasih survival tips.
Intinya introvert itu gak selalu jadi sosok yang betah di rumah baca buku cuma berteman secangkir kopi, atau staycation di hotel pegunungan yang cuma ada suara jangkrik.
Introvert juga gak melulu sosok yang pemalu gak berani tampil atau nyapa duluan. Di sini faktor profesionalisme juga main. Saya pernah jadi penyiar dan MC. Dulu pas kuliah, pernah bawain acara nobar olahraga di satu kampus. Bayangkan, masa iya tema macam itu dibawakan dengan kalem tenang lemah lembut? Ingat tuntutan profesi dan fee yang udah dibayar di muka #eh
Jadi, mau kalian Introvert atau Extrovert, please jangan terlalu membatasi diri. Tetaplah pede mencoba banyak hal, meski secara logika itu gak mungkin. Lakukan senyamannya dengan tetap sesuai syariat.
Salam hangat,
Pritha Khalida 🌷
Comments
Post a Comment